|  | 
| Dr. Afan Alfian, S.I.P., M.I.Kom. saat menyampaikan materi OMOR pada LDK PWNA Jatim | 
nasyiahjatim.or.id—Latihan Dasar Kebencanaan yang digelar Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur di Jember tahun ini menghadirkan fokus penting pada penguatan konsep One Muhammadiyah One Respon (OMOR).
Materi ini disampaikan langsung oleh Dr. Afan Alfian, S.IP., M.I.Kom, anggota Divisi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Majelis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (MLHPB) PWM Jatim.
OMOR dipaparkan sebagai strategi kolektif Muhammadiyah dalam merespon bencana secara serentak, terkoordinasi, dan berbasis kompetensi. Konsep ini menekankan bahwa setiap unsur Muhammadiyah, dari ortom, amal usaha, hingga jamaah, memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi.
“Melalui OMOR, kita menghindari kerja parsial. Semua bergerak bersama, sehingga respon Muhammadiyah lebih cepat, tepat, dan menyeluruh,” jelas Afan.
Melalui materi ini, peserta diajak memahami bagaimana OMOR mengatur siklus relawan, mengarahkan distribusi bantuan sesuai kebutuhan lapangan, dan memudahkan pengumpulan data serta informasi bencana. Sinergi ini membuat Muhammadiyah mampu menghadirkan kekompakan yang nyata dalam setiap fase kebencanaan.
Peran Nasyiatul Aisyiyah pun ditekankan secara khusus. Pada tahap pra-bencana, kader Nasyiah diharapkan menyiapkan kader tangguh, aktif menyusun rencana kedaruratan, dan mengampanyekan lingkungan aman bencana. 
Pada fase darurat, Nasyiah terlibat langsung dalam aksi tanggap darurat, mengirimkan kader terbaik, dan memimpin aksi solidaritas kemanusiaan.
Sementara di fase pasca bencana, kader perempuan Nasyiah mengambil peran strategis dalam pendampingan kelompok rentan, penyelenggaraan pendidikan darurat, hingga pemulihan ekonomi keluarga terdampak.
Pendalaman materi OMOR ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis, tetapi juga meneguhkan nilai dakwah kemanusiaan Muhammadiyah.
Dengan pola kerja kolektif dan semangat gotong royong, PWNA Jatim berharap lahir kader perempuan yang siap menjadi ujung tombak dalam setiap respon kebencanaan, mengusung semangat satu Muhammadiyah untuk satu respons.
Desi Ratna Sari
 
 
 
 
 
 
 
 
