![]() |
Materi Teknik Konseling Kasus oleh Savy Amira WCC |
nasyiahjatim.or.id—Hari ketiga Pelatihan Paralegal Dasar yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur di Namira Syariah Hotel Surabaya menjadi momen penting dengan hadirnya sesi bertajuk Konseling bagi Perempuan Korban Kekerasan. Materi ini disampaikan oleh Siti Yunia Mazdafiah, S.S., M.W.S., Ketua Savy Amira Women Crisis Center, sebuah lembaga yang fokus pada pendampingan perempuan korban kekerasan.
Dalam paparannya, ia menegaskan pentingnya pendekatan yang
berpusat pada korban. “Pendampingan korban harus selalu dilakukan dengan
mendengarkan aktif, empati, dan memastikan korban merasa aman, nyaman, serta
dihormati hak-haknya,” ungkapnya. Pendekatan tersebut mencakup pertolongan pertama
psikologis (PPP), dengan langkah-langkah sederhana namun efektif yang dirangkum
dalam prinsip lihat-dengar-rujuk (look, listen, link).
Selain itu, peserta juga diberi pemahaman mengenai prinsip
dasar konseling yang meliputi hak atas keselamatan, kerahasiaan, martabat, nondiskriminatif,
serta penghargaan terhadap otonomi korban dalam mengambil keputusan. Sesi ini
juga dilengkapi dengan panduan untuk menjaga kondisi fisik, emosional, dan
spiritual pendamping agar tetap optimal dalam memberikan bantuan.
Pelatihan yang berlangsung selama empat—yang terdiri dari
dua hari daring dan dua hari luring—ini diikuti oleh utusan Pimpinan Daerah Nasyiatul
Aisyiyah (PDNA) se-Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan membekali para peserta
dengan keterampilan dasar sebagai paralegal, khususnya dalam mendampingi
perempuan yang menjadi korban kekerasan. Sesi ini diakhiri dengan diskusi
interaktif yang memberikan ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan
mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai kasus-kasus kekerasan terhadap
perempuan.
Melalui kegiatan ini, PWNA Jawa Timur menunjukkan
komitmennya untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan serta membangun sistem
pendampingan yang lebih berempati, profesional, dan berorientasi pada
keberpihakan terhadap korban.
Hervina Emzulia