Suasana Bazar pada BUANA Expert Training Management dan Lokakarya Ekoliterasi |
nasyiahjatim.or.id—Dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi dan keberlanjutan Badan Usaha Nasyiatul Aisyiyah (BUANA) di Jawa Timur, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur menggelar BUANA Expert Management Training (BEMT) di Aula Mas Mansyur, Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ahad, (10/11).
Kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kompetensi pengelola BUANA dari berbagai daerah, tetapi juga mencerminkan komitmen PWNA dalam mendukung kesejahteraan ibu dan anak dengan menyediakan layanan Educare serta bazar yang menampilkan produk unggulan dari BUANA.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 140 peserta yang terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) di seluruh Jawa Timur, departemen yang bertanggung jawab dalam pengembangan ekonomi dan kewirausahaan, serta pengelola BUANA di berbagai wilayah.
Selain itu, kader-kader Nasyiatul Aisyiyah yang memiliki minat dan potensi di bidang ekonomi dan kewirausahaan juga turut berpartisipasi. Program BEMT ini dirancang untuk memberikan pelatihan intensif bagi para peserta, mencakup topik-topik manajemen organisasi bisnis, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan.
Dengan keahlian ini, PWNA Jawa Timur berharap para pengelola BUANA dapat mengembangkan usahanya secara profesional dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Pembukaan acara dilakukan oleh Desi Ratna Sari, Ketua PWNA Jawa Timur, yang menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat menjadi pondasi kuat bagi BUANA dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya program Sabusada (Satu BUANA Satu Daerah) sebagai langkah strategis dalam mengembangkan usaha di setiap daerah. “Dengan adanya Sabusada, kami berharap setiap daerah di Jawa Timur dapat memiliki satu unit usaha BUANA yang mandiri, produktif, dan berdaya saing. Ini adalah upaya kami dalam memberdayakan ekonomi umat, terutama di kalangan perempuan,” ujarnya.
Selain pelatihan manajemen, acara BEMT ini juga dilengkapi dengan layanan Educare dan bazar yang bertujuan untuk memberikan dukungan tambahan bagi peserta dan keluarga mereka. Layanan educare dipimpin oleh para ahli di bidang kesehatan dan pendidikan anak, antara lain Rifka Fatimatus Zahro’, Vebrina Reza Wulansari, Khamilatus Salikha, dan Annisa Herawati.
Melalui educare, anak-anak peserta mendapatkan pendidikan dan aktivitas yang menyenangkan selama kegiatan berlangsung. Kehadiran layanan ini sangat diapresiasi oleh para peserta, khususnya ibu-ibu yang dapat mengikuti pelatihan dengan tenang tanpa harus khawatir terhadap kebutuhan anak-anak mereka.
“Layanan educare ini adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap kesejahteraan ibu dan anak. Kami ingin memastikan bahwa para ibu yang hadir di sini dapat fokus belajar dan meningkatkan keterampilan mereka, sementara anak-anak mereka juga mendapatkan perhatian dan pendidikan yang layak,” kata Vebrina.
Anak-anak diberikan berbagai kegiatan kreatif yang mendidik, seperti permainan edukatif, mendengarkan cerita, dan belajar menggambar. Dengan suasana yang hangat dan penuh perhatian, anak-anak tidak hanya merasa nyaman tetapi juga dapat menikmati pengalaman belajar yang menyenangkan.
Di sisi lain, bazar yang diadakan dalam rangkaian acara BEMT ini menampilkan berbagai produk hasil usaha BUANA dari seluruh daerah di Jawa Timur. Produk-produk yang dipamerkan meliputi kerajinan tangan, makanan dan minuman lokal, hingga produk kesehatan dan kecantikan.
Bazar ini tidak hanya menjadi ajang promosi bagi para pengelola BUANA, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperluas jaringan pemasaran dan mendapatkan umpan balik dari para pengunjung.
Dengan adanya bazar ini, diharapkan produk-produk BUANA dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan meningkatkan daya saing usaha lokal.
“Bazar ini adalah langkah awal bagi BUANA untuk menunjukkan potensinya. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, para pengelola BUANA dapat memahami kebutuhan pasar dan memperbaiki kualitas produk mereka.
Ini juga merupakan kesempatan untuk mempromosikan BUANA sebagai usaha yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujar Ketua PWNA dalam sambutannya di bazar.
Dalam pidato penutupnya, Ketua PWNA Jawa Timur memberikan pesan motivasi kepada para peserta BEMT agar dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh dalam pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. Ia menekankan bahwa BUANA memiliki potensi besar untuk berkembang jika dikelola dengan manajemen yang baik dan inovatif.
Selain itu, ia mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi di daerah masing-masing melalui program Sabusada. “Mari kita bersama-sama membangun BUANA menjadi usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Saya yakin, melalui kolaborasi dan kerja keras, kita dapat mencapai tujuan tersebut,” tutupnya.
Dengan diadakannya BUANA Expert Management Training dan Lokakarya Ekoliterasi yang dilengkapi layanan educare dan bazar ini, PWNA Jawa Timur telah menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung pengembangan kapasitas ekonomi perempuan serta kesejahteraan ibu dan anak di Jawa Timur.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara PWNA, kader-kader Nasyiatul Aisyiyah, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang berdaya dan berkeadilan bagi seluruh umat.
Nurul Mawaridah