Bolehkah Kaum Muhajirin yang Fakir Menikahi Pekerja Seks Kaya Raya?

Tangkapan Layar Nasyiah Ngaji Kitab, 19 Desember 2023

nasyiahjatim.or.id— Kisah ke-23 dalam kitab Ensiklopedia Perempuan dalam Al-Qur'an adalah kisah Ummu Mahzul. Kisah perempuan inilah yang menjadi topik pembahasan Nasyiah Ngaji Kitab Pimpinan Wilayah Jawa Timur, Selasa (19/12) lalu.

Kisah Ummu Mahzul inilah yang menjadi sebab turunnya Surat An-Nur ayat 3. Ialah salah satu perempuan Madinah yang menjadi pelayan Assaib bin Abi Saib Al-Mahzum. Ia dikenal karena perbuatan kejinya sebagai pezina.

Pada masa itu, muhajirin yang datang dari Mekah dalam keadaan fakir, tak memiliki harta maupun kerabat di Madinah. Sedangkan di pasar Madinah, terdapat sekumpulan pezina yang mengangkat bendera untuk memberi informasi bahwa dirinya pezina. Hal itu membanggakan karena harta mereka relatif jauh lebih besar dibandingkan orang lain di masa itu.

Fenomena tersebut menimbulkan ide kaum muhajirin yang fakir untuk menikahi para pezina. Agar mereka dapag dinafkahi dari istrinya yang pezina itu.

Namun, sebagian lainnya pun berkata, "Mari kita bertanya langsung pada Nabi Saw." Sesampai mereka di sana, mereka berkata pada Rasulullah Saw, "Wahai Rasulullah, kami ini dalam keadaan sempit sampai tak tahu harus makan apa. Sedangkan di pasar, terdapat sejumlah pezina Yahudi yang banyak hartanya.

Setelah mendengar pertanyaan para muhajirin tersebut, Rasulullah Saw pun terdiam sejenak lalu turunlah ayat 3 surat An-Nur:

"Laki-laki yang berzina tidak kawin melainkan dengan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang mukmin."

Kisah perempuan yang dipekerjakan untuk menafkahi suami ini terdapat relevansi dengan fenomena hari ini. Atas nama kesetaraan dalam rumah tangga, para istri pun banyak turut mencari nafkah.

Namun masalahnya adalah, hal ini dijadikan kesempatan laki-laki untuk bermalas-malasan dan menggantungkan hidupnya pada perempuan.

Ustadzah Lailatul Fithriyah Azzakiyah, pembina Nasyiah Ngaji Kitab ini menyebut, "Ya, begitulah memang sejarah berulang," ucap founder metode Tahfidz Quran Tematik ini.

Tangkapan Layar Nasyiah Ngaji Kitab, 19 Desember 2023

"Tenaga kerja yang bekerja di luar negeri mayoritas adalah perempuan. Berapa banyak dari mereka yang mengalami kekerasan fisik, verbal, bahkan seksual. Ia pun menjadi satu-satunya sumber keuangan suaminya, sebagaimana kisah kaum muhajirin yang mengharap nafkah dari pekerja seksual Yahudi. Namun Allah memberi peringatan langsung melalui ayat tersebut," tandasnya.

Erfin Walida Rahmania