Bersinergi dalam Gerakan, Nasyiah Jawa Timur Bawa 5 Isu Strategis pada Konsolidasi Organisasi Nasyiatul Aisyiyah

Desi Ratna Sari (kanan) bersama Ariati Dina Puspitasari (kedua dari kanan) pada Konsolidasi Organisasi Nasyiatul Aisyiyah di Yogyakarta (14/10)

nasyiahjatim.or.idPimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) periode 2022-2026 baru saja menyelenggarakan konsolidasi organisasi. Kegiatan nasional tersebut diselenggarakan selama dua hari, Sabtu-Ahad (14-15/10). Bertempat di Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya Sleman (BBPPMPVSB), Yogyakarta.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh masing-masing Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) yang diwakili oleh ketua, sekertaris, dan bendahara.

Mengutip laman resmi Nasyiatul Aisyiah, Ariati Dina Puspitasari, Ketua Umum PPNA dalam sambutannya menyampaikan bahwa konsolidasi dilakukan bertujuan untuk menyelaraskan gerak langkah organisasi dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam membantu meningkatkan pemahaman, dukungan, dan partisipasi PWNA dalam program-program yang akan dilaksanakan oleh PPNA.

"Menyikapi tahun politik yang sudah di depan mata," paparnya, "Nasyiah harus merespons dan memiliki sikap terhadap pemilu 2024," ungkap dosen Universitas Ahmad Dahlan ini.

Desi Ratna Sari, Ketua PWNA Jawa Timur, dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp menyampaikan bahwa rencana tindak lanjut dari kegiatan konsolidasi ini adalah tertib administrasi kesekretariatan dan keuangan sesuai panduan administrasi NA.

Selain itu, juga edukasi sejak dini untuk mempersiapkan calon anggota legislatif dari kader Nasyiah, yakni dengan mengadakan sekolah politik Nasyiah, serta mendesain setiap kegiatan Nasyiah di Jawa Timur dengan kampanye gerakan green Nasyiah.

Pada kesempatan tersebut, PWNA Jawa Timur menyampaikan 5 isu strategis yang harus ditempuh dalam mewujudkan sinergi antara Gerakan PPNA dengan PWNA. Diantaranya keseriusan dalam mendampingi APUNA, sikap Nasyiah terhadap kader yang menjadi caleg, pentingnya perkaderan formal di tingkat pimpinan, program desa bebas stunting sebagai upaya keseriusan dalam menghapus angka stunting, serta kelestarian alam dan perdamaian melalui kegiatan merdeka sampah. 

Desi selanjutnya menyampaikan bahwa PPNA memiliki program-program unggulan. Program-program tersebut misalnya peningkatan dan pembinaan cabang dan ranting, penguatan organisasi melalui kemitraan, korps instruktur Nasyiah, gerakan mengaji Nasyiah, sekolah parenting, program pemberdayaan ekonomi perempuan, hingga rumah literasi Nasyiatul Aisyiyah.

Untuk mendukung program unggulan PPNA, lanjutnya, Nasyiah Jawa Timur sudah mulai bergerak. Pertama, dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui BUANA dan APUNA Nasyiah Jawa Timur sudah mulai tahap pendataan di semua level pimpinan.

Kedua, pada bulan November nanti, PWNA Jawa Timur akan meluncurkan program Desa Bebas Stunting, kegiatan ini akan bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur dan Lazismu Jawa Timur.

Selain itu, PWNA Jawa Timur juga telah menginisiasi gerakan merdeka sampah. Program ini sudah berjalan sejak bulan Agustus saat momen kemerdekaan RI dan akan terus digalakkan di setiap kegiatan Nasyiatul Aisyiyah pada semua level pimpinan di Jawa Timur.

Sindi Nur Diansyah